Pecinta film cowboy, pendaki gunung dan pengendara motor besar tidak asing dengan kain berbetuk segi empat bujur sangkar, kebayakan bermotif paisley dan berwarna cerah: merah, putih, biru, kuning, dan hijau. Namanya, bandannaatau bandana.
Istilah bandanna berasal dari bahasa Hindi (India Utara) yang berarti “to tie” atau “untuk mengikat”. Di India, bandanna memiliki ukuran lebih besar dibanding bandanna yang biasa dikenakan para cowboy di Texas sana. Dikenakan di kepala (menjadi ikat kepala) atau dililitkan di leher.
Seperti scarf umumnya, bandanna bisa dipakai oleh siapapun. Laki-laki, perempuan, anak-anak, tua dan muda. “Bandanna adalah aksesoris universal,” kata Eve Frost, kontributor EHow.
Kaum laki-laki kebanyakan mengenakan bandanna sebagai ikat kepala, dililitkan di leher atau diselipkan di kantung celana bagian belakang. Cara mengenakan seperti ini bisa kita temukan dalam penampilan anggota club-club motor besar.
Kaum perempuan biasanya mengenakan bandanna sebagai pengikat rambut. Bisa juga digunakan sebagai penahan rambut. Cara mengenakannya seperti mereka mengenakan bondu. Ada juga yang menjadikan bandanna sebagai aksesoris tas dan backpack.
Di Kalifornia, Amerika Serikat, bandanna dikenal sangat dekat dengan sub-culture gang. Fungsinya, bukan sekadar aksesoris, juga sebagai tanda pengenal anggota gang tertentu. Cara mengenakannya bermacam-macam. Diikatkan di kepala, dililitkan di tangan atau di paha. Bila terjadi peperangan antar-gang, bandanna pun berubah fungsi menjadi kain penutup muka mulai dari bagian hidung hingga mulut.
Sejalan dengan perkembangan mode, motif gambar bandana semakin bervariasi. Mulai dari motif feminin hingga maskulin. Bunga-bunga dengan gambar lucu hingga gambar tengkorak dan jilatan api. Ada pula bandannadengan gambar bendera negara tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar